Nanti, bila aku ditanya lagi tentang mengapa aku masih tega bersendiri, akan aku hadiahkan sebuah senyuman manis yang pernah engkau beri untukku, kepada si tukang tanya.
Nanti, bila aku ditanya lagi tentang mengapa aku masih mahu mengingati segala indahnya tawamu, akan aku kirimkannya pita rakaman suaramu yang aku simpan sejak pertama kali kita bertemu.
Nanti, bila aku ditanya lagi tentang mengapa kamu terlalu istimewa bagiku, akan aku pimpin tangannya menuju ke masa lalu kita yang begitu penuh dengan haruman Vanilla kegemaranmu dan disulam dengan denting-denting suara kita bercanda di taman bunga.
Dan nanti, bila ditanya lagi tentang mengapa kamu tiada lagi dalam halusinasi, akan aku hembus dia dengan ketulan asap yang sedang merintih, lalu berkata; kita sudah terlalu jauh untuk saling memiliki.