About:  20. WEIRD, TWISTED AND DROWNING.

Archives: May 2015June 2015July 2015August 2015
i'm so strong i could fly and tear my own wings


"No matter how hard you tried to prove you're strong, matured and brave to other people, still, inside, you are fragile and fickle" - A beautiful stranger

Tasik Biru Yang Merubah Warnanya Menjadi Kelabu

Pada senja itu, sepasang kekasih yang masih mencintai antara satu sama lain (tapi tlah lama terputus hubungan atas sesuatu yang tak dapat disimpulkan), sedang duduk di tepi tasik biru ditemani bungaan mekar dengan perasaan masing masing yang sedang bercampur antara sedih kerana mereka tidak lagi bersama, gembira kerana bisa melepaskan rindu walau hanya dengan bertentangan mata, dan amarah tentang masa lalu yang hampir meragut jiwa mereka.

“Jadi, apa lagi yang kita berdua bisa lakukan selepas apa yang telah terjadi selama ini?” ujar si gadis yang mempunyai sepasang mata redup dan begitu bundar, yang masih bisa cairkan hati sang pencintanya yang setia.

“Eloknya kita begini aja. Aku begitu malu dengan diriku. Dan aku begitu malu dengan masa laluku. Aku tidak betah melukaimu lagi, sayang. Aku tau jika aku berjanji lagi untuk kali ini, kamu akan menganggap janjiku itu sama seperti debu-debu yang cuma melaluimu seperti laki-laki durjana, cumaan  tabur segala janji manis lalu pergi lagi”, jawab si lelaki, pencinta si gadis yang telah mencuri hatinya sejak lima tahun yang lalu.

“Iya, aku cuma takut kamu akan pergi meninggalkan aku lagi sama seperti sebelum-sebelum ini. Asal kamu tahu, sayang, jiwa aku tlah begitu lama hilang. Setelah kepergianmu, aku tiada lagi cebisan hati untuk diberikan kepada sesiapa malahan untuk kongsikan sezarah pun, tiada lagi aku termampu” balas si gadis yang tlah lama jauh bersendiri meratapi hatinya yang mati.

“Manisku, aku slalu mengerti kamu. Dan cuma kamu seorang saja yang masih ada di dalam benakku seperti hari-hari yang selalu suatu ketika dahulu. Tlah aku cuba menginginkan dan memahu kan yang lain-lain, akan tetapi, satu pun tidak bisa membuat aku melupakan segala memori kita yang manis-manis dan kenangan kita yang pedih-pedih yang pernah kita berdua lalui bersama pada tahun-tahun kita yang lalu. Aku mengerti atas ketakutanmu, atas fobiamu untuk mencintai aku sekali lagi. Tetapi, mengertilah, kekasihku, aku tidak pernah mengenal arti lelah mecintai sepasang matamu yag dipinjamkan Tuhan buat aku tatap pada waktu ini malah untuk selamanya pun aku mampu, walau setelah apa yang  terjadi. Kita masih perlu kuatkan diri dan tidak lagi membiarkan hal-hal remeh  meranapkan kita lagi untuk kali ini”, ujar si lelaki yang begitu rigeret dengan kesalahan yang masih terletak di atas bahunya. Masih berat, sama seperti tujuh bulan yang lalu.


Dan setelah itu, air mata sepasang kekasih tersebut mengalir dengan begitu laju lalu ia mengering dan seterusnya mereka berdua meneggelamkan diri mereka di dalam tasik yang secara tiba-tiba berubah warna menjadi kelabu.

SHOWVERY



Asal kamu tau, sayang.
Kamu itu sedang perlahan-lahan mati di dalam ini.
Jangan pernah kau datang lagi untuk kesekian kali dan membuat aku seperti boneka pada hiasan lemari kamu yang berhabuk itu lagi.



(Utopia, 2015)

SATELITTE

"Ting ting ting"
"Ting ting ting"
"Ting ting ting"

Menderu-deru bunyian notifikasi di handphone-ku.
Dan aku hanya memandangnya dengan bisu.

COTTONYS

Aku tak mau peduli lagi jika dianggap ini catatan cliche sepertimana orang kebayakkan bisa lakukan. Ah, pedulikan...

Persetankan segala setan-setan yang sedang berkeliaran sambil menjelir lidah terhadapmu!
Luahkan aja apa yang sedang berlegar di kepalamu yang begitu berselirat dengan kebangangan orang-orang sekelilingmu!
Lontarkan aja apa yang telah lama dipendam di dalam benakmu!
Robekkan aja segala cilaka-cilaka yang tega bermain dengan tangkai kebingunganmu itu!

Dan selepas itu, bunuhlah sesiapa saja yang ingin mencuri hatimu.

MAGIKASASI



apa kamu begitu punya kuasa yang tidak pernah aku tahu sehinggakan kamu bisa nyahkan segala memori dan foto kita di dalam benakmu lebih awal dari aku? 
malahan, tiada satupun yang tinggal untuk tatapan kekasih barumu itu.



Bulan, Arjuna.










Forgive me for my cracked voice

Lavenda

Nanti, bila aku ditanya lagi tentang mengapa aku masih tega bersendiri, akan aku hadiahkan sebuah senyuman manis yang pernah engkau beri untukku, kepada si tukang tanya.
Nanti, bila aku ditanya lagi tentang mengapa aku masih mahu mengingati segala indahnya tawamu, akan aku kirimkannya pita rakaman suaramu yang aku simpan sejak pertama kali kita bertemu.
Nanti, bila aku ditanya lagi tentang mengapa kamu terlalu istimewa bagiku, akan aku  pimpin tangannya menuju ke masa lalu kita yang begitu penuh dengan haruman Vanilla kegemaranmu dan disulam dengan denting-denting suara kita bercanda di taman bunga.

Dan nanti, bila ditanya lagi tentang mengapa kamu tiada lagi dalam halusinasi, akan aku hembus dia dengan ketulan asap yang sedang merintih, lalu berkata; kita sudah terlalu jauh untuk saling memiliki.

Maka selepas itu, aku mati sendiri.

Untitled

Pernah aku bermonolog sama refleksi diri, apa perlu aku simpan beberapa cebis pemberian indah Tuhan yang tlah aku kongsikan dengan kamu hampir separuh mati? Kemudian jawabnya, lebih dari perlu kerna itu saja yang bisa buat kamu ingin menari-nari.

Aku tidak betah lagi, sayang.
Pemberian itu terlalu indah untuk dijaga dan terlalu lembut sehinggakan makin hari makin hancur berantakan dan aku juga sebenarnya sudah terlalu lama hanyut dibuai cerita cinta kita yang dahulu.

Tiada aku menyangka kamu begitu tamak haloba dengan segala yang aku punya.
Segala senyumku,
tawaku,
jantungku,
serta organ-organ dalam tubuhku
tlah mati dibawa pergi oleh kamu, wahai penakluk hatiku.

Yang sedang aku simpan itu cuma sedikit cebisan untuk diri agar bisa dijahit semula nanti. Lebih dari separuhnya memang dipersembahkan untuk kamu hancurkannya lagi dan lagi.

Hal-hal terpencil

Jadi, tentang hal-hal yang tak sempat dibicarakan antara kita harus dibuang
atau dipatri? 

Rembulan yang bisu

pada malam ini dengan penuh keterpaksaan aku cuba mengingati tiap lekuk senyuman yang pernah bisa buat aku lumpuh dan begitu khayal di alam Utopiaku dengan harapan-harapan serta bungaan ros segar yang terselit dicelahan imajinasiku itu.

pada malam ini dengan penuh keterpaksaan aku cuba mengingati tiap perbuatan manis kamu  yang bisa membuat burung-burung berterbangan melewati kita begitu cemburu dengan manisan yang kamu beri untukku.

pada malam ini dengan penuh keterpaksaan aku cuba mengingati tiap janji-janji kamu yang sungguh berantakan hingga tiap-tiap helai yang tidak terlunas itu terbang dibawa angin lalu ditemani rasa dingin sepi dan sehelai baju hangatmu.

pada malam ini dengan penuh keterpaksaan aku cuba mengingati rindu-rindu yang pernah hadir di saat kita merasakan saling berjauhan walaupun sedang bertatapan dan meneteskan setiap keluhan di dalam benak yang begitu rumit pada kelam yang paling dalam.

pada malam ini dengan penuh keterpaksaan aku cuba bangun dari tidurku yang hanya penuh dengan gugusan air jerneh dan hati yang terlampau begitu sarat dengan memori kita kemarin yang aku kira, perlu aku tinggal pergi dan biarkan ia bersendiri meratapi.

Theme by ANXN, with inspiration credits from CW. The camera image is found here.